Kalimas Ramadhan

Jumat, 28 Juni 2013

POLITIK STRATEGI NASIONAL
Sesuai dengan pembukaan UUD 45 bangsa indonesia melaksanakan bangnas semesta pembangunan proses pembeharuan  tanpa akhir dalam rangka  mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
BANGNAS Harus dipahami oleh generasi bangsa Indonesia agar dapat dijamin kesinambungannya generasi penerus calon pemimpin bangsa diharapkan dapat memahami landasan pemikiran konsepsi dan pelaksanaan jaknas Indonesia.
TUNAS Sejak proklamasi 17 agustus1945 bangsa indonesia menetapkan tuntas dari perjuangan untuk mengisi kemerdekaannya tertuang dalam jiwa dan semangat dari pembukaan UUD 1945 masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila dalam wadah negara kesatuan RI dalam lingkungan  persahabatan dan perdamaian pada tahun 1961 DPA telah menghasilkan garis-garis besar pola bangnas Semesta berencana Tahap. I TH. 1961 – 1969 pada tahun 1966 akibat dari peristiwa berdarah pemberontakan G30 S PKI bangnas sesuai amanat UUD45 dijabarkan dalam bentuk oprasionalnya. Bangnas dapat dilaksanakan apabila kondisi politik nasional dalam  keadaan yang stabil:
       Sistem konstitusional berjalan dengan efektif
       Demokrasi tumbuh dengan kuat
       Hukum ditegas dengan pasti
       Aparatur negara berjalan dengan tertib
    Hub. Kekuatan sosial dalam masyarakat berjalan secara harmonis

PROSES MENGISI KEMERDEKAAN INI HARUS DIPAHAMI secara sungguh-sungguh sebagai pedoman dan disempurnakan pada masa-masa yang akan datang pemahaman menjadi lebih  mantap perlu pengetahuan secara teoritis dan implementasinya.
WASANTARA sebagai wawasan nasional bangsa indonesia dan tannas implementasi dari wasantara adalah penjabaran dalam konsepsi tannas yang mencakup 8 unsur kehidupan bangsa (asta gatra) nannas sebagai kondisi dinamik  merupakan produk dari seluruh kegiatan bangsa dalam segala bidang kehidupan pangkal tolak untuk mewujudkan cita-cita bangsa indonesia adalah landasan bagi politik dan startegi nasional.
TUNAS umumnya suatu bangsa mempunyai cita-cita. Cita-cita ini sebagai penentu dari tunas baik secara tertulis maupun tidak tertulis yang terkandung dalam aspirasi bangsa, berupa: keinginan ,tuntutan  ,harapan yang terkandung dalam aspirasi bangsa.
HTAG merupakan kesulitan sebagai akibat  perbedaan pandangan/wawasan , latar belakang masalah  ,banyaknya suku-suku dihadapkan pada bahaya perpecahan kesulitan ini dialami selain Negara-negara yang  sudah maju dirasakan pula oleh Negara yang sedang berkembang aspirasi suatu bangsa berkembang antara lain  oleh faktor-faktor sebagai berikut:

           Kepercayaan
           Keagamaan
           Struktur masyarakat pengaruh dari luar
          Tingkat perkembangan kemajuan
kemerdekaan 17 agustus 1945 hakikatnya merupakan perwujudan dari semangat aspirasi rakyat Indonesia yang berkepribadian pancasila dan amanat penderitaan rakyat (dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945) pancasila sebagai falsafah bangsa dan negara Indonesia dijadikan: dasar serta memberikan arah dan tujuan dalam melangsungkan dan mengembangkan hidup serta kehidupan nasional perjuangan bangsa indonesia harus merupakan manifestasi dari pernyataan  dalam pembukaan UUD 1945 yang berbunyi: bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh karena itu maka penjajah diatas bumi harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilann bahwa pemerintah/negara berkewajiban untuk melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan  untuk memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian  abadi dan keadilan social tercermin keteguhan dan kekuatan pendirian bangsa Indonesia dalam menghadapi kemerdekaan. Dan menghapuskan kolonialisme dan imperialisme diatas dunia.

KEMERDEKAAN bukan tujuan akhir dari perjuangan bangsa tapi bangsa indonesia mencita-citakan suatu Negara Indonesia yang:  merdeka nersatu berdaulat dan makmur cita-cita ini memberi arah bagi pembentukan tunas-tunas bangsa indonesia. Membentuk suatu pemerintahan Negara yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan  kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan social untuk mewujudkan tunas bangsa Indonesia mempunyai kepentingan tiga kepentingan utama:
           Kesejahteraan
           Keamanan
           Hubungan internasional.
Sasaran itu diwujudkan atau dicapai dengan polstranas yang menyeluruh berdasarkan:
§  Ideologi negara
§  Waw. Nasional
§  Integrasi nasional dan
§  Tannas

POLITIK berasal dari koya yunani ,POLISTAIA POLIS berarti kesatuan masyarakat yang mengurus negara.
POLITIK dalam arti kepentigan umum segala usaha untuk kepentingan umum baik yang berada dibawah kekuasaan Negara pusat maupun di daerah.
POLITIK poltik dalam arti kebijakan dalam arti kebijaksanaan (‘POLICY’) penggunaan pertimbangan-pertimbangan  yang dianggap ebih menjami terlaksananya suatu usaha cita-cita/keinginan keadaan yang kita kehendaki dalam arti kebijaksaan adalah proses pertimbangan penjaminan pelaksanaannya suatu usaha pencapaian cita-cita.
SISTEM POLITIK meliputi semua kegiatan-kegiatan yang menentukan kebijaksanaan umum (public policy) dan menentukan bagaimana kebijakan itu dilaksanakan.
STRUKTUR POLITIK merupakan suatu keseluruhan yang timbul dari masyarakat baik dari lembaga-lembaga masyarakat yang berpengaruh dalam pembuatan kebijaksanaan yang otoritatif dan mengikat masyarakat.
POLITIK NASIONAL adalah azas haluan usaha serta kebijakan tindakan dari negara tentang pembinaan (perencanaan pengembangan pemeliharaan dan pengendalian) serta penggunaan potensi nasional secara totalitas potensial efektif untuk mencapai tunas.

POLITIK NASIONAL MELIPUTI:
POLITIK DALAM NEGERI mengangkat dan memelihara harkat derajat dan potensi rakyat Indonesia akibat penjajahan menuju bangsa yang terhormat.
POLITIK LUAR NEGERI yang bebas aktif anti imprealisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya mengabdi kepada kepentingan nasional dan amanat penderitaan rakyat.
POLITIK LUAR NEGERI juga diarahkan pada pembentukan solidaritas atas bangsa asia afrika.
POLITIK EKONOMI bersifat swasembada/swadaya artinya tidak mengisolasi diri diarahkan pada peningkatan taraf hidup rakyat indonesia.
POLITIK HANKAM bersifat defensif aktif diarahkan kepada pengamanan dan perlindungan bangsa dan Negara dari HTAG.

STRATEGI Pada dasarnya merupakan suatu kerangka rencana dan tindakan yang disusun dan disiapkan dalam satu arah tujuanperkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi/ iptek yang pesat memberikan pengaruh besar terhadap strategi.

STRATEGI NASIONAL Perjuangan nasional memerlukan penggunaan
           Diplomasi dan perang
           Kekuatan ideologi psikologi
           Politik
           Ekonomi
           Sosial budaya
           Kekuatan militer.

Seluruh kekuatan ini mengkehendaki
Ø  Integrasi
Ø  Pengaturan
Ø  Penyusunan
Ø  Penggunaan yang terarah.

ASPEK POLITIK NASIONAL
1.  Politi dalam negeri mengangkat derajat dan harkat bangsa indonesia akibat penjajahan bangsa yang terhormat
2.  Politik luar negri
- bebas aktif, anti imperialisme dan kolonialisme
- bentuk solidaritas antar bangsa (bangsa  A.A  dan non blok
3.  Bentuk ekonomi  swasembada dan swadaya
4. Politik hankam              - keluar defensif akatif
                                                             - kedalam preventif aktif.
DASAR-DASAR PEMIKIRAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POLSTRA

DASAR PEMIKIRAN POLSTRA:
a. Geopolitik bangsa Indonesia.
b. Wawasan nusantara.
c. Ketahanan nasional.
d. Tata bina nasional.
FAKTOR-FAKTO YANG MEMPENGARUHI faktor yang mempengaruhi penyusunan dan pelaksanaan POLSTRANAS idiologi persatuan dan kesatuan nasional kepribadian bangsa kerjasama regional kerjasama internasional stabilitas ASEAN asia tenggara hapuskan penjajahan.

EKONOMI
    Sumber kekayaan alam.
  Tenaga kerja yang terdapat di Indonesia merupakan potensi ekonomi yang sangat besar selain mencukupi.
      Kebutuhan rakyat Indonesia.
      Bahkan membantu mencukupi kebutuhan dunia.
Hal ini membawa indonesia menjadi mempunyai kekuatan ekonomi yang tangguh
seimbang jumlah penduduk perkembangan lapangan ekonomi.

HAKEKAT ANCAMAN semua bentuk bahaya yang mempunyai akibat terhadap:
A. Idiologi, ekonomi, social budaya, pertahanan keamanan
B. Dominasi politik asing.
C. Kompetisi dan eksploitasi bidang ekonomi.
D. Desintegrasi kehidupan social.
E. Penetrasi budaya asing yang negative.
F. Gangguan terbuka dan tertutup bidang keamanan.
G. Perpecahan dan isolasi hubungan INTERNAS pengaruh POLSTRANAS.

SASARAN NASIONAL  diwujudkan atau dicapai dengan POLSTRANAS yang menyeluruh berdasarkan:
* Ideologi Negara.
* Wawasan nasional.
* Integrasi nasional.
* Ketahanan nasional.

KEPENTNGAN POILITIK DITUNJANG:
1. Demokrasi pancasila partisipasi masyarakat.
2. Kehidupan konstitusional baik:
           Demokrasi.
           Hukum.
           Kepemimpinan nasional.
           Fungsi lembaga tinggi Negara.
           Dan lembaga-lembaga tinggi Negara.
3. Memasyarakatkan.
4. Hak dan kewajiban wewenang dan tanggung jawab sebagai warga negara Indonesia kemandirian, kualitas, kemampuan parpol GOLKAR kader-kader tangguh ,aspirasi masyarakat komunikasi politik timbal balik:
-          Masyarakat.
-          Lembaga perwakian rakyat.
-          Pemerintah.
Organisasi kemasyarakat berserikat, aspirasi dan partisipasi dalam pembangunan.

WADAH PENYALUR PENDAPAT  MASYARAKAT TERUTAMA DI PEDESAAN aparatur pemerintah:
a.  Sebagai abdi negara dan abdi masyarakat pengabdian dan kesetiaan cita-cita perjuangan bangsa dan Negara.
b.  kemampuan aparatur pemerintah dan kesejahteraan manusiannya organisasi dan tata kerja.
c.  Mampu melayani, mengayomi, menumbuhkan prakarsa dan partisipasi masyarakat.
d.  Menanggulangi masalah korupsi penyalahgunaan wewenanng kebocoran pemborosan kekayaan keuangan negara pemungutan liar dan bentuk penyelewengan lainnya yang merusak citra dan kewibawaan aparatur pemerintah, disiplin nasional dan kesetiakawanan nasional.
e.  Hubungan fungsional antara pemerintah dan lembaga perwakilan rakyat (pusat dan daerah).
f.  Pelaksanaan otonomi daerah yang nyata.
g.  Koordinasi, kerjasama, kemampuan peraturan pemerintah didaerah.
h. Usaha-usaha pemerintah dalam mengayomi masyarakat prakarsa partisipasi rakyat dalam pembangunan.

                             Fungsi pemerintah EDSA efesiensi dan efektif hukum:
a.            Kesadaran hukum dan kepastian hukum, tata hukum nasional yang mengabdi pada kepentingan nasional.
b. Disiplin nasional tanggung jawab sosial pengayom masyarakat aman dan tentram, kreativitas dan partisipasi masyarakat stabilitas nasional.
c.  Unifikasi bidang-bidang hukum dan perundang-undangan.
d.  Kedudukan dan peranana badan-badan Pemerintah Negara hak, sikap, perilaku dan keteladanannya.
e.  Pengeluhan hak, hakikat dan makram masyarakat.
f.   Proses peradilan sederhana cepat tepat dengan biaya terjangkau pemberi bantuan dan konsultan hak.
g.  Sarana dan prasarana pengembang hak serta pendapat gunannya.
h. Hak dan kewajiban asasi warga negara.

5.  PENERANGAN DAN MEDIA MASSA
             a. Kawasan nasional dan kawasan nusantara, pertahanan nasional , dan stabil nasional.
             b. Semangat dan jiwa sampai akhir nanti.
             c. Partisipasi masyarakat dalam pembangunana nasional.
d. Wahana informasi dan komuikasi timbal balik antara warga masyarakat dan pemerintah persatuan da kesatuan bagus nilai-nilai budaya bangsa dan kepribadian bangsa kualitas sumber daya manusia.
e.  Pemberitaan pers yang bebas dan bertanggungjawab kontrol social yang konstiteraksi pos antara pers pemerintah dan masyarakat.
f. Pers ,video ,radio ,media tradisional ,TV ,forum komunikasi  ,film ,pendidikan dan kantor berita Koran masyarakat ,dan sebagainya.
g. Teknologi ,terdidik sosial kemajuan iptek komunikasi.

6. HUBUNGAN LUAR NEGERI:
a. Hubungan luar negeri ,politik luar negeri yang bebas dan aktif diabdikan kepada kepentingan Nasional ,ketertiban dunia, kemerdekaan perdamian abadi dan keadilan sosial.
b. Persahabatan dan kerjasama nasional ,regional dan internasional ,bilateral ,multilat citra Indonesia dan pengenalan kebudayaan.
c. Masyarakat dunia perdamaian dunia rasa keadilan dan kemanusiaan.
d.  Stabilitas nasional.
e. Kawasan nasional dan pasar EKS Indonesia .
f.  Negara. Berk dalam forum:
                - PBB                     - ASEAN
    - GHB                    - OKI.

g. Tata Ek. dunia baru komoditi tata informasi dan komunikasi dunia baru, pertahanan nasional ,pertahanan Negara ,kawasan asia tenggara yang damai bebas ,netral dan sejahtera.

Senin, 24 Juni 2013

WAWASAN NUSANTARA NASIONAL

Wawasan nasional kebangsaan dan teori kekuasaan

A.    Wawasan Nasional Nusantara
 Sebelum membahas wawasan nusantara, terlebih dahulu mengerti dan memahami wawasan nasional kebangsaan secara universal. Suatu bangsa menyakini bahwa kebenaran yang hakiki atau kebenaran yang mutlak adalah kebenaran yang datang dari Tuhan, pencipta alam semesta. Manusia memiliki kelebihan dari mahkluk lainnya melalui akal pikiran dan budi nuraninya. Namun kemampuannya dalam menggunakan akal pikiran dan budi nuraninya tersebut terbatas, sehingga manusia yang satu dan yang lain tidak memiliki tingkat kemampuan yang sama. Ketidaksamaan tersebut menimbulkan perbedaan pendapat,kehidupan,kepercayaan dalam hubungan dengan penciptanya dan melaksanakan hubungan dengan sesamanya. Dan dalam cara melihat serta memahami sesuatu. Perbedaan – perbedaan inilah yang kita sebut keanekaragaman tersebut memerlukan perekat agar bangsa yang bersangkutan dapat bersatu memelihara keutuhan negaranya.
Suatu bangsa dalam menyelenggarakan kehidupan kenegaraannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya. Pengaruh itu timbul dari hubungan timbal balik antara filosofi bangsa,ideologi,saspirasi serta cita –cita dan kondisi sosial masyarakat ,budaya tradisi, keadaan alam, wilayah serta pengalaman sejarahnya. Pemerintah dan rakyat melakukan suatum konsepsi berupa wawasan nasional untuk menyelenggarakan kehidupannya. Wawasan ini dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan hidup, keutuhan wilayah serta jati diri bangsa. Kata “wawasan” itu sendiri berasal dari kata wawas (bahasa jawa) yang artinya melihat atau memandang. Kehidupan suatu bangsa dan Negara senantiasa dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan strategis. Karena itu,wawasan itu harus mampu member inspirasi pada suatu bangsa dalam mengahadapi berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan oleh lingkungan strategis dalam mengejar kejayaannya.
 
            Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan, satu bangsa perlu memperhatikan tiga factor utama yaitu:
1.      Bumi atau ruang dimana bangsa itu hidup.
2.      Jiwa,tekad, dan semangat manusianya,atau rakyatnya.
3.      Lingkungan sekitarnya.
Dengan demikian, wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yan telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (melalui interaksi dan interrelasi) dan dalam pembangunannya di lingkungan nasional termasuk lokal dan proposional,regional ,serta global.
 
B.     Teori – teori Kekuasaan
Wawasan  nasional suatu bangsa dibentuk atau dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang dianutnya. Beberapa teori paham kekuasaan dan teori geopolitik tersebut diuraikan sebagai berikut:
1.      Paham – paham kekuasaan
Perumusan wawasan nasional lahir berdasarkan pertimbangan dan pemikiran mengenai sejauh mana konsep operasionalnya dapat diwujudkan dan dipertanggungjawabkan. Karena itu, dibutuhkan landasan teori yang dapat mendukung rumusan wawasan nasional.
Teori – teori yang dapat mendukung rumusan tersebut antara lain:
a.       Paham Machiavelli (abad XVII)
Gerakan pembaharuan (renaissance) yang dipicu oleh masuknya ajaran islam di Eropa Barat sekitar abad VII telah membuka dan mengembangkan cara pandang bangsa – bangsa Eropa Barat sehingga menghasilkan peradaban barat modern seperti sekarang.
b.      Paham Kaisar Napoleon Bonaparte (Abad XVII)
Kaisar Napoleon merupakan tokoh revolusioner di bidang cara pandang, selain penganut yang baik dari Machiavelli. Napoleon berpendapat bahwa perang di masa depan akan merupakan perang total yang mengerahkan segala daya upaya dan kekuatan nasional.
c.     Paham Jenderal Clausewitz (Aba XVIII)
Pada era Napoleon, Jenderal Clausewitz sempat terusir oleh tentara Napoleon dari negaranya sampai ke Rusia. Clausewitz akhirnya gabung dan menjadi penasihat militer staf umum tentara kekaisaran ke Rusia.
Disana dia menulis sebuah buku tentang perang berjudul Vom Kriege ( Tentara perang).
d.    Paham Feuerbach an Hegel
Paham materialisme Feuerbach dan teori sintesis hegel menimbulkan dua aliran besar Barat yang berkembang di dunia, yaitu kapitalisme di satu pihak dan komunisme di pihak lain.
e.     Paham Lenin  (Abad XIX)
Lenin telah memodifikasi paham clausewitz. Menurutnya, perang adalah kelanjutan politi dengan cara kekerasan.
f.      Paham Lucian W.
Dalam buku political culture and political Development (Princeton University Press,1972), mereka mengatakan: “ The political culture of society consist of the system of empirical believe expressive symbol and values which devidens the situation In political action take place, it provides the subjective orientation to politics.. the political culture of society is highly significant aspec of the political system”
 
2.      Teori – teori Geopolitik
Geopolitik berasal dari kata “geo” atau bumi dan politik yang berarti kekuatan yang didasarkan pada pertimbangan – pertimbangan dasar dalam menentukan alternatif kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan nasional.
Beberapa pendapat dari pakar – pakar Geopolitik antara lain sebagai berikut:
a.       Ajaran Frederich Ratzel
Pada abad ke 19, frederich ratzel merumuskan untuk pertama kalinya ilmu bumi politik sebagai hasil penelitiannya yang ilmiah dan universal. Pokok – pokok ajaran F. Ratzel adalah sebagai berikut:
1)      Dalam hal – hal tertentu pertumbuhan Negara dapat dianalogikan dengan pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang lingkup , melalui proses lahir , tumbuh , berkembang , mempertahankan hidup , menyusut dan mati
2)      Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh kelompok politik dalam arti kekuatan.
3)      Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari suatu hukum alam , hanya bangsa yang unggul saja yang dapat bertahan hidup terus dan langgeng.
b.      Ajaran Rudolf Kjellen
Kjellen melanjutkan ajaran Ratzel tentang teori organisme. Kjellen menegaskan bahwa Negara adalah suatu organisme yang dianggap sebagai “prinsip dasar” esensi ajaran kjellen sebagai berikut:
1)      Negara merupakan suatu  biologis,, suatu organisme, yang memiliki intelektual.
2)      Negara merupakan suatu system politik/ pemerintahan yang meliputi bidang – bidang geopolitik, ekonomi politik, demo politik,social politik.
3)      Negara tidak harus bergantung pada sumber pembekalan luar.
c.       Ajaran Nicholas J. Spykman
Ajaran ini menghasilkan teori yang dinamakan Teori Daerah Batas (rimland), yaitu teori wawasan kombinasi yang menggabungkan kekuatan darat, laut dan udara.

 C.   Ajaran Wawasan Nasional Indonesia
            Wawasan Nasional Indonesia merupakan wawasan yang dikembangkan berdasarkan teori wawasan nasional secara universal. Wawasan tersebut dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan bangsa Indonesia dan geopolitik Indonesia.
1.      Paham Kekuasaan Bangsa Indonesia
Bangsa Indonesia yang befalsafah dan berideologi pancasila menganut paham tentang perang dan damai: “Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan”.
2.      Geopolitik Indonesia 
Pemahaman tentang kekuatan dan kekuasaan yang dikembangkan di Indonesia didasarkan pada pemahaman tentang paham perang dan damai serta disesuaikan dengan kondisi dan konseltasi geografi Indonesia.
3.      Dasar Pemikiran Wawasan Nasional Indonesia
Dalam menentukan, membina dan mengembangkan wawasan nasionalnya, bangsa Indonesia menggali dan mengembangkan dari kondisi nyata yang terdapat di lingkungan Indonesia sendiri. Wawasan nasional Indonesia dibentuk dan dijiwai oleh pemahaman kekuasaan bangsa Indonesia yang berlandaskan pemikiran kewilayahan dan kehidupan bangsa Indonesia.
 
D. Latar Belakang Filosofis Wawasan Nusantara
1.      Pemikiran berdasarkan falsafah pancasila
2.      Pemikiran berdasarkan aspek kewilayahan nusantara
3.      Pemikiran berdasarkan aspek social budaya
4.      Pemikiran berdasarkan aspek kesejahteraan
 
E. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan Nasional
 1.      Pengantar Implementasi Wawasan Nusantara
Dalam rangka menerapkan wawasan nusantara, kita sebaiknya terlebih dahulu mengerti dan memahami pengertian, ajaran dasar, hakikat, asas, kedudukan, fungsi serta tujuan dari wawasan nusantara.
2.      Pengertian Wawasan Nusantara
Berdasarkan teori – teori tentang wawasan, latar belakang falsafah pancasila, latar belakang pemikiran aspek kewilayahan, aspek social budaya dan aspek esejahteraan, terbentuklah satu wawasan Nasional Indonesia yang disebut wawasan nusantara dengan rumusan pengertian yang sampai saat ini berkembang sebagai berikut:
Pengertian wawasan nusantara berdasarkan ketetapan majelis permusyawaratan rakyat tahun 1983 dan 1998 tentang GBHN adalah sebagai berikut.
Wawasan nusantara yang merupakan wawasan nasional yang bersumber pada pancasila dan berdasarkan UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkupnya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan  bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.  
3.      Pengertian wawasan nusantara, menurut kelompok kerja wawasan nusantara, yang diusulkan menjadi ketetapan majelis permusyawaratan Rakyat dan dibuat di Lemhanas tahun 1999 adalah sebagai berikut:
“ cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dalam mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
 
SUMBER ( PENGANTAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Prof. Dr. Hmid Darmadi, M.pd.

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan ketahanan Nasional di bidang politik

BAB I
PENDAHULUAN
    Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa. Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak. Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam. Terbukti, setelah perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam juga timbul, dari yang bersifat kegiatan fisik sampai yang idiologis. Meski demikian, bangsa Indonesia memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia. Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan pada lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dlam menciptakan suasana damai.
Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah dapat diatasi bangsa Indonesia dengan adadnya tekad bersama-sama menggalang kesatuan dan kecintaan bangsa. Berbagai pemberontakan PKI, RMS (Republik Maluku Selatan), PRRI Permesta dan juga gerakan sparatis di Timor- Timur yang pernah menyatakan dirinya berintegrasi dengan Indonesia, meskipun akhirnya kenyataan politik menyebabkan lepasnya kembali daerah tersebut. Ancaman sparatis dawasa ini ditunjukan dengan banyaknya wilayah atau propinsi di Indonesia yang menginginkan dirinya merdeka lepas dari Indonesia seperti Aceh, Riau, Irian Jaya, dan beberapa daerah lain begitu pila beberapa aksi provokasi yang mengganggu kestabilan kehidupan sampai terjadinya berbagai kerusuhan yang diwarnai nuansa etnis dan agama dan gangguan dari luar adalah gangguan dari negara lain yang ingin menguasai pulau-pulau kecil yang masih berada di didalam wilayah NKRI namun dekat dengan wilayah negara lain.
BAB II
PERMASALAHAN

    Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, Negara Kesatuan Republik Indonesia masih tetap berdiri sebagai satu bangsa dan Negara yang merdeka, bersatu, berdaulat. Hal tersebut membuktikan bahwa Negara Indonesia memiliki keuletan dan ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam mengatasi setiap bentuk tantangan, ancaman, hambatan, dan ganguan dari manapun datangnya. Dalam rangka menjamin ekstensi bangsa dan Negara dimasa kini dan dimasa yang akan datang, bangsa Indonesia harus tetap memiliki keuletan dan ketangguhan yang perlu dibina secara konsisten dan berkelanjutan.
Republik Indonesia adalah Negara yang memiliki UUD1945 sebagai konstitusinya. Dalam semangat konstitusi tersebut, kekuasaan pemerintah tidak bersifat absolute atau tidak tak terbatas.Kedautan ada ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat, sedangkan penyelenggaraan kekeuasaan pemerintahan dituangkan lebih lanjut kedalam kelembagaan tinggi Negara dan tata kelembagaan Negara.
Dalam makalah ini akan dibahas berbagai masalah sebagai berikut :
  • Pengertian ketahanan Nasional !
  • Bagaimana Ketahanan Nasional di bidang Politik ?
  • Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi Ketahanan Nasional dibidang politik?
  • Pengaruh kehidupan politik yang berjiwa dan bersemangat demokrasi pancasila terhadap ketahanan nasional dibidang politik.
BAB III
PEMBAHASAN
  • Pengertian Ketahanan Nasional
Sebelum membahas ketahanan nasional di bidang politik, sebaiknya kita membahas Ketahanan Nasional secara umum baik sebagai konsepsik maupun strategi. Sebagai konsepsi, Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekeuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun dari luar, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan intregitas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara  serta perjuangan menegejar tujuan perjuangan nasionalnya.
Ketahanan Nasional pada hakikatnya merupakan suatu konsepsi dalam pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan kemakmuran serta pertahanan dan keamanan dalam kehidupan Nasional. Untuk deapat mencapai tujuan Nasionalnya,suatu bangsa harus mempunyai kekuatan, kemampuan, daya tahan dan keuletan. Dengan demikian jelaslah bahwa Ketahanan Nasional harus diwujudkan dengan mempergunakan baik pendekatan kesejahteraan (prospeety appoarch) maupun pendekatan keamanan (security appoarch).
Ketahanan Nasional dapat juga di pandang sebagai suatu suatu strategi.  Ketahanan Nasional sebagai strategi berpokok pangkal pada masalah kelangsungan hidup (survival) dari sesuatu bangsa. Masalah survival ini juga menjadi masalah Negara-negara berkembang lainnya selain In donesia, bahkan juga masalah dari Negara-negara maju. Tidak salah apabila dikatakan bahwa masala survival merupakan masalah utama bagi semua bangsa. Penentuan strategi yang paling tepat untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu bangsa dan Negara di pengaruhi oleh macam atau jenis bahaya dan ancaman yang dihadapi serta situasi dan kondisi bangsa dan Negara yang bersangkutan.
  • Ketahanan Nasional di Bidang Politik
Seperti yang diuraikan diatas, dapat dirumuskan pengertian ketahanan Nasional dibidang politik adalah kondisi dinamik suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kehidupan politik Bangsa dan Negara.
Cara mewujudkan Ketahanan Nasional di bidang politik dilihat dari aspek politik dalam negeri : Sistem pemerintah berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan yang besifat absolut, kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR sebagai penjelmaan seluruh rakyat. Mekanisme politik memungkinkan adanya perbedaan pendapat, namun perbedaan pendapat tidak menyangkut nilai dasar sehingga tidak berseberangan yang dapat menjurus kepada konflik fisik. Kepemimpinan nasional mampu mengakomodasi aspirasi yang hidup dalam masyarakat dengan tetap berpedoman pada Pancasila, UUD 1945, dan wawasan nusantara.
Komunikasi politik bertimbal balik antara pemerintah dengan masyarakat dan anatarkelompok atau golongan dalam masyarakat terjalin dengan baik untuk mencapau tujuan nasional dan kepentingan nasional. Politik berasal dari kata politik yang mengandung makna kekuasaan (pemerintahan) dan atau politik yang berarti kebijaksanaan. Di Indo¬nesia, kita tidak memisahkan politik dari policik. Hubungan ini ter¬cermin pada pemerintahan negara yang berfungsi sebagai penentu ke¬bijaksanaan dan ingin mewujudkan aspirasi semi tuntutan masyarakat. Karena itu, kebijaksanaan pemerintahan negana tersebut harus serasi dan selaras dengan keinginan dan aspirasi masyarakat.
Politik di Indonesia, yang harus dilihat dalam konteks Ketahanan Nasional, meliputi dua bagian utama, yairu Politik dalam negeri dan Politik luar negeri.
Politik Dalam Negeri
Politik dalam negeri adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang mampu menyerap aspirsi, dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu sistem. Unsur-¬unsurnya terdiri dari struktur politik, proses politik, budaya politik, komunikasi politik, dan partisipasi politik. Struktur Politik merupakan wadah penyaluran kepentingan masyarakat dan sekaligus wadah pengkaderan pimpinan nasional.
Politik Luar Negeri
Politik luar negeri adalah salah satu sarana pencapaian kepantingan nasional dalam pergaulan antarbangsa. Politik luar negeri Indonesia yang berlandaskan pada Pembukaan UUD 1945 melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial, serta anti penjajahan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Nasional di Bidang Politik
Telah dikemukakan bahwa Ketahanan Nasional dibidang politik terkait pada dan terhubung dengan ketahanan-ketahanan dibidang lain, misalnya ideology, ekonomi dan sebagainya. Dengan kata lain ketahanan Nasional dibidang Politik terpengaruh oleh ketahanan-ketahanan dibidang-bidang lain. Lain daripada itu masih terdapat beberapa faktor penting yang menentukan tingkat Ketahanan Nasional dibidang politik, yaitu :
1)      Adanya ideologi Nasional yang dapat mewujudkan suatru realitas politik dan memiliki fleksibilitas yang dapat menyesuaikan dan mengisi kebutuhan dan tuntunan zaman.
2)      Adanya pimpinan Nasional yang kuat, berwibawa disamping mengerti dan mampu mengisi aspirasi dan cita-cita rakyat.
3)      Adanya pemerintah yang bersih, efesien dan efektif, mampu menyelenggarakan pemerintahan yang demokratis dan menyelenggarakan pembangunan dalam peningkatan taraf hidup rakyat.
4)      Adanya masyarakat yang mempunyai kesadaran politik, disiplin nasional dan dinamika sosial yang tinggi sehingga tumbuh motivasi dan aktivitas konstruktif yang membangkitkan partisipasi aktif dalam pembangunan nasional.
Dengan memahami faktor-faktor tersebut dapat dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan ketahanan Nasional dibidang politik dengan menciptakan dan pemeliharaan faktor-faktor tersebut.
  • Pengaruh Kehidupan Politik yang Berjiwa dan Bersemangat Demokrasi Pancasila Terhadap Ketahanan Nasional di Bidang Politik.
Beberapa hal yang memperjelas pengaruh demokrasi Pancasila terhadap Ketahanan Nasional dui bidang politik antara lainnya adalah :
a)      Kemantapan Infra Struktur Politik
Dengan berhasilnya penyerdehanaan kepartaian dimana telah dapat dikelompokkan kekuatan-kekuatan sosial politik ke dalam dua Partai Politik dan satu Golongan Karya dapatlah dicegah terpecah belahnya bangsa Indonesia baik secara mental ideologis maupun secara fisik ke dalam berbagai macam golongan. Undang-undang nomor 3 tahun 1975 tentang partai politik dan golongan karya telah memantapkan pengelompokkan tersebut dan mengakhiri system banyak partai di Indonesia, suatu keadaan yang belum pernah dicapai Indonesia pada masa-masa sebelumnya. Hal yang sama juga berlaku terhadap organisasi kemasyarakatan yang juga merupakan komponen penting dari infra struktur politik kita. Menurut pasal 2 ayat (1) Undang-undang No. 8 tahun 1985 tentang organisasi kemasyarakatan, Organisasi kemasyarakatan berdasarkan Pancasila sebagai satu-satunya asas.
Dikaitkan dengan Persatuan Indonesia, demokrasi Pancasila menghendaki integrasi bangsa dan tumpah darah Indonesia, disamping juga menuntut identitas Nasional, kepribadian Nasional dan stabilitas Nasional. Integritas Nasional dan stabilitas nasional merupakan syarat bagi terwujudnya kekuatan bangsa yang pada gilirannya dapat dibina kea rah terciptanya Ketahanan Nasional.
b)     Kemantapan Supra Struktur Politik
Dengan supra struktur politik, yang terdiri dari lembaga-lembaga konstitusional, yaitu lembaga Tertinggi Negara akan tercipta stabbilitas atau kemantapan karena supra struktur politik tersebut didukung oleh infra struktur politik yang mantap pula. Rakyat, baik secara berkelompok yang selanjutnya merupakan kekuatan sosial politik, maupun secara individual dapat ikut berpartisipasi dalam pemerintahan melalui wakil-wakilnya. Dengan demikian berarti bahwa system politik dan juga mekanisme Pemerintah dapat memenuhi fungsinya, yaitu:
-          Mempertahankan pola, dalam arti dapat mempertahankan tata cara, kebiasaan-kebiasaan, norma-norma dan prosedur-prosedur yang berlaku.
-          Menyelesaikan ketegangan, dalam arti dapat mendamaikan perselisihan, konflik danperbedaan pendapat yang selalu timbul dalam masyarakat dengan cara dan prosedur yang sedapat-dapatnya memuaskan semua pihak.
-          Menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan, dalam arti memiliki kemampuan adaptasi yang besar untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan-perkembangan yang terjadi baik di dalam masyarakat itu sendiri maupun di luar negri.
-          Mampu mencapai tujuan Nasional, dalam arti mengkristalisir keinginan-keinginan anggota masyarakat menjadi satu tujuan Nasional yang harus dicapai dan penentuan cara-cara pencapaian tujuan.
-          Mengintregasikan, dalam arti mampu menjamin keutuhan seluiruh system sosial itu sendiri.
c)      Pimpinan Nasional yang Kuat dan Berwibawa
Bentuk organisasi pemerintahan pusat yang Presidensial dimaksudkan untuk memperoleh pimpinan pemerintahan sekaligus pimpinan Nasional yang kuat dan berwibawa yang memberikan bimbingan yang dinamis kepada masyarakat. Pimpinan Nasional yang kuat dan berwibawa ini sangat diperlukan untuk desintegratif dan destruktif ke arah yang intregatif dan konstruktif atas dasar dan menurut jiwa dan semangat demokrasi pancasila. Seringkali terjadi pergolakan hebat yang melanda masyarakat Indonesia, yang di satu pihak menghadapi situasi serba kurang dan dilain pihak mengalami kebingungan mengenai identitas dan kebudayaan sendiri.
d)     Pemerintah yang Bersih, Efektif dan Efesien
Pemerintah yang demikian mampu menyelenggarakan pemerintahan yang demokratis, mampu meningkatkan taraf hidup rakyat, dan mampu melaksanakan politik luar negri yang bebas dan aktif yang menunjang kepentingan Nasional dan yang memberikan sumbangan bagi ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Demokrasi pancasila yang pelaksanaanya dibidang Supra struktur politik (lembaga-lembaga konstitusional) berdasarkan mekanisme yang diatur dalam UUD 1945 dapat menciptakan pemerintahan yang bersih, efektif dan efesien tersebut. Hal ini disebabkan karena :
  • Adanya kontrol dari DPR terhadap pemerintah, baik control eksekutif, control perpajakan maupun control keuangan.
  • Adanya kesatuan antara pimpinan bangsa Negara, pimpinan pemerintahan dan pemegang kekuasaan tertinggi ABRI, yang mana dapat menjamin pemerintahan yang efektif dan efesien dalam arti kuat dan mampu bertindak dengan cepat dan tepat.
e)      Kesadaran Politik, Disiplin Nasional dan Dinamika Sosial
Kesadaran politik dan disiplin Nasional diperlukan agar tercipta dinamika sosial yang positif, konstruktif dan akomodatif. Menyampaikan pendapat, melakukan control dan penggunaan hak-hak politik lainnya harus dilandasi kesadaran politik dan disiplin Nasional agar tidak menimbulkan kegelisahan, ketegangan, kegoncangan dan sebagainya yang dalam keadaan ekstrim dapat berkembang menjadi pergolakan sosial yang jelas mengganggu Ketahanan Nasional pada umumnya dan dibidang politik pada khususnya.  Dalam demokrasi pancasila kebebasan harus dibarengi dengan rasa tanggung jawab. Dengan melaksanakan demokrasi Pancasila dan dengan menyusun supra struktur politik yang sesuai dengan jiwa dan semangat demokrasi Pancasila, dapat ditingkatkan kesadaran politik, disiplin Nasional dan dinamika sosial masyarakat.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

  • Kesimpulan
Ketahanan Nasional yang dapat dipandang sebagai konsepsi dan strategi meliputi aspek-aspek kemasyarakatan dari kehidupan Nasional kita yaitu ideology, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
Salah satu ketahanan Nasional ialah ketahanan Nasional di bidang politik yaitu kondisi dinamika ketahanan politik bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung dan tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup politik bangsa dan Negara Republik Indonesia berdasarkan pada Pancasila dan Undang-undang 1945.
Dalam rangka ketahanan Nasional di bidang politik, maka system politik tersebut harus mampu memenuhu fungsi-fungsi yaitu : mempertahankan pola, mengatur dan menyelesaikan pertentangan-pertentangan, mampu menyesuaikan diri dengan perubahan, mampu mencapai tujuan, mampu mengadakan integrasi.
  • Saran
Menerapkan ketahanan nasional memang tidak mudah. Perlu adanya usaha dan kerja keras yang melibatkan seluruh warga indonesia agar negara dapat damai dan sejahtera. Sebagai seorang pemuda dan pemudi harusnya kita dapat mempertahankan ketahanan bangsa kita.hal-hal yang dapat kita lakukan antara lain:
-          Mengerti dan faham akan negara kita sendiri,baik sejarah maupun norma serta undang-undang dan peraturan yang ada
-          Melakukan hal-hal positif yang membuat bangsa kita lebih hebat.misalnya dengan prestasi diluar negeri sehingga bangsa lain melihat kita sebagai bangsa yang sangat dibutuhkan oleh bangsa lain.terutama dalam Iptek.
-          Bersatu padu dalam menjaga persatuan tanpa membedakan ras,suku dan agama
-          Menjadikan bangsa kita ini menjadi suatu keluarga.yaitu dimana anggota yang keluarga yang satu terancam maka anggota keluarga yang lain ikut membantu pertahanan anggota keluarga yang terancam tersebut.
-          Tidak mudah terprovokasi oleh provokator
-          Bersifat dan berjiwa pancasialis serta mengikuti ajaran-ajaran yang ada di dalam pancasila dari sila pertama sampai sila kelima
DAFTAR PUSTAKA

Pendidikan Kewarganegaraan, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta,2007
Prof. Drs. S. Pamudji, MPA (1985),  Demokrasi Pancasila dan Ketahanan Nasional, Suatu Analisa di Bidang politik dan pemerintahan, Penerbit Pt. Bina Aksara Jakarta.