Kalimas Ramadhan

Rabu, 02 Mei 2012

Manajemen Motivasi


Motivasi merupakan kegiatan yang berakibat, menyalurkan, dan memelihara perilakumanusia.


Motivasi adalah subyek yang membingungkan karena motifnya tidak dapatdiamatisecara lansung, tapi dapat disimpulkan dari perilaku individu. Manajer perlu memahami jenis –  jenis perilaku tertentu agar dapat mempengaruhi karyawan bekerja sesuai keinginan organisasi,karena organisasi dapat mencapai tujuannya melalui orang lain (karyawan).Faktor yang berpengaruh (selain motivasi) terhadap prestasi seseorang adalah kemepuanindividu dan kesadaran perilaku yang dilakukan untuk mencapai prestasi yang tinggi (persepsikemampuan). 3 faktor tersebut saling berkaitan, jika salah satunya bernilai rendah akan berpengaruh pada tingkat prestasi.Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut motifavi, antara lain kebutuhan, desakan,dorongan, dll. Istilah motivasi diartikan keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginanuntuk mewujudkan perbuatan demi kepuasan dirinya. Berikut ini adalah beberapa pengembangan berbagai teori dan konsep motivasi.



BerbagaipandangantentangMotivasidalamOrganisasi
 Pandangan manajer yang berbeda tentang masing - masing model dalah penentukeberhasilan dalam mengelola karyawan. Berikut adalah perbandingan 3 teori / model.


Model Tradisional (F. Taylor dan aliran manajemen)
Manajer menetukan bagaimana pekerjaan – pekerjaan yang harus dilakukan danmenggunakan insentif sebagai motivator. Pandangan ini menganggap bahwa para pekerja malasdan hanya dapat dimotivasi dengan uang. Tapi dalam beberapa kasus konsep ini cukup karenasejalan dengan efisiensi meningkat, kebutuhan karyawan dapat dipangkas. PHK menjadi biasadan pekerja akan mencari jaminan kerja daripada kenaikan gaji yang kecil dan sementara.
 Model Hubungan Manusiawi (Elton Mayo)
Kontak sosial antara karyawandengan pekerjaannya sangat penting. Pengulanganrutinitas adalah salah satu dari beberapafaktor pengurang motivasi. Elton Mayo percaya bahwamanajer dapat memotivasi bawahannya melalui pemenuhan kebutuhan sosial mereka danmembuat mereka berguna. Sebagai hasil, karyawan diberi kebebasan sendiri dalam pekerjaannya. Perhatian lebih tentang perhatian manajer dan operasi organisasi ditujukan padakelompok – kelompok kerja organisasi informal.
Model Sumber Daya Manusia (Mc. Gregor & Maslow)
Para peneliti, seperti Argyris dan Linkert mengkritiki model hubungan mnusiawi danmengemukakan pendekatan yang lebih bervariasi. Model ini berisi bahwa karyawan termotivasioleh banyak faktor, tidak hanya uang dan kepuasan tapi kebutuhan berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang baik. Alasannya adalah banyak orang dimotivasi untuk melakukan pekerjaansecara baik dan mereka tidak otomatis menilai bahwa pekerjaan itu menyenangkan dan jugakaryawan menyukai pemenuhan kepuasan dari suatu prestasi. Jadi, para karyawan bisa diberitanggung jawab yang lebih besar untuk membuat keputusan dan pelaksanaan tugas – tugas


Tidak ada komentar:

Posting Komentar